Taman
Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan
ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar,
padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Jenis tumbuhan di taman nasional tersebut antara lain
api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.),
nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron),
salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis),
ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia),
pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti
(Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin
(Gonystylus bancanus).
Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya
badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah
Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera
tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan
(Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus
syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina
scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi),
bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura
ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga
melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
|
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat
Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat dijadikan sebagai
gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan
gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar,
menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat,
mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.
|
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Pusat Latihan Gajah Karangsari. Atraksi gajah. Way Kambas. Untuk kegiatan berkemah.Way Kanan. Penelitian dan penangkaran badak sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), padang rumput dan hutan mangrove.
Atraksi budaya di luar taman nasional:Festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi :
Cara pencapaian lokasi: Bandar Lampung-Metro-Way Jepara menggunakan mobil sekitar dua jam (112 km), Branti-Metro-Way Jepara sekitar satu jam 30 menit (100 km), Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara sekitar tiga jam (170 km), Bakauheni-Labuan Meringgai-Way Kambas sekitar dua jam. www.dephut.go.id/.../tn_waykambas.htm
About The Author:
Penulis: M.Joko Lukito
Mari budayakan berkomentar baik berupa Kritik, Saran, maupun Pertanyaan untuk menjadikan blog ini lebih baik ke depannya. Copy-Paste artikel M.Joko Lukito Di ijinkan, tapi URL sumbernya disertakan.
Terima Kasih.. Follow me on Twitter Di Sini Add me on Facebook Di Sini.
Mari budayakan berkomentar baik berupa Kritik, Saran, maupun Pertanyaan untuk menjadikan blog ini lebih baik ke depannya. Copy-Paste artikel M.Joko Lukito Di ijinkan, tapi URL sumbernya disertakan.
Terima Kasih.. Follow me on Twitter Di Sini Add me on Facebook Di Sini.
0 komentar:
mengatakan...
Silahkan Pilih Account yang sesuai dengan Blog/Website anda Dan Jika Anda Tidak Memiliki Account Apapun Maka Pilihlah Komentator Sebagai Anonymous...Terima Kasih.